Saturday, 18 April 2015

MKP Membutuhkan Dana Rp. 130 T Untuk Hapuskan Premium


SAKuningan News - Menteri Koordinator Perekonomian (MKP), Sofyan Djalil, menilai penghapusan Bahan Bakar Minyak (BBM) Premium tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat. Pasalnya, dalam memproduksi BBM pengganti, Pertamina tidak bisa menggunakan kilang yang ada saat ini.

Jika ingin memproduksi BBM RON 90, Sofyan menambahkan perlu dilakukan perbaikan kilang-kilang milik Pertamina. Setidaknya dibutuhkan dana hampir mencapai Rp 130 triliun dengan waktu perbaikan selama 4 tahun. Dengan begitu, penghapusan premium sebaiknya dilakukan secara bertahap.

"Karena selama ini Pertamina tidak melakukan perbaikan kilang," pungkas Sofyan di Kantornya, Jakarta, Jumat (17/4).

Menurut Sofyan, kilang Pertamina ini juga sudah tua dan tidak mampu untuk memproduksi Petralite. "Karena sekarang tantangan berat bagi Pertamina ini adalah pembangunan dan perbaikan kilangnya. Kilang-kilang Pertamina itu sudah pada tua. Kilang itu ada yang sudah 40 tahun, kilang yang paling muda adalah kilang Balongan. Kalau enggak salah tahun 1993 atau 1994," ujarnya.

Akibat tidak sesuainya kilang saat ini, lanjutnya, Pertamina turut harus menutup kilangnya demi menutupi kebutuhan masyarakat dengan produk baru tersebut. "Kalau kita mau hilangkan Ron 88, maka terpaksa kita tutup semua kilang. Implikasinya kalau kita tutup kilang kita, kita terpaksa impor produk-produk itu yang sudah jadi 100 persen," kata dia.

0 komentar:

Post a Comment